Kampung Inggris


Hello Guys?
Ternyata Pare itu bukan bukan cuma sejenis sayur-sayuran yang bentuknya bulat lonjong seperti mentimun. Kalau mentimun kulitnya mulus, sedangkan pare ini kulitnya kasar berkerut melilit dari pangkal ke ujung. Nah, di sini yang akan kita bahas bukan soal buah atau sayur-sayuran, melainkan nama tempat yang di Indonesia. Jadi, memang ada nama daerah bernama Pare. Bahkan bukan cuma di daerah Sulawesi saja yang lebih dikenal dengan kata “Pare-pare” tapi di Jawa Timur pun ada di desa yang bernama Pare tepatnya berada di daerah Kediri Jawa Timur.
Sejarah
Sejarah mulai berdirinya Pare Kampung Inggris di Kediri Jatim, mungkin tidak banyak yang menegetahui bagaimana proses berdirinya salah satu lembaga pendidikan berbahasa yang menjadi pusat belajar bahasa Inggris  bagi ribuan orang. saat ini sudah mulai banyak dikenal oleh masyarakat luas bahkan mancan Negara. Bahkan pelajar dari sejumlah negarapun turut datang hanya untuk bisa dan belajar di kampung yang dikenal Kampung Inggris ini.
Pria kelahiran 4 Pebruari 1945 yang tampak sederhana nan begitu bersahaja. Bermula pada tahun 1976 silam, Kalend Osen adalah seorang santri asal Kutai Kartanegara yang tengah menimba ilmu di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Menginjak kelas lima, dia terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena tidak kuat menanggung biaya pendidikan. Bahkan, keinginannya pulang kembali ke kampungnya gagal karena tiada biaya. Dalam suatu situasi yang sulit itu seorang temannya memberitahukan adanya seorang ustazd yang bernama KH Ahmad Yazid di Pare. Beliau adalah sosok guru sekaligus guru spiritual dari Bapak Kalend Osen. Ketika itu, Bapak Kalend Osen merasa terdorong untuk bertemu dan belajar pada Kyai Ahmad Yazid yang saat itu terkenal menguasai beberapa bahasa asing (diketahui Beliau menguasai 8 bahasa asing, itu belum termasuk bahasa daerah loh, wow).
Seperti diketahui, Beliau juga sering dimintai tolong oleh mantan presiden kita yang saat itu adalah masa Presiden Bapak Soeharto, sebagai penerjemah Bahasa Indonesia ke beberapa bahasa negara asing lainnya. Karena hal inilah Bapak Kalend Osen yang saat itu masih mudah semakin fasih dalam menggunakan Bahasa Inggris. Kalend muda kemudian berniat berguru dengan harapan minimal dapat menguasai satu atau dua bahasa asing darinya. Ia lalu mulai tinggal dan belajar di Pesantren Darul Falah, Desa Singgahan, milik Ustaz Yazid dan mungkin karena faktor kebetulan ke hehee.
Awalnya dari kedatangan dua mahasiswa asal IAIN Sunan Ampel Surabaya, dimana kedua pemuda tersebut ingin belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Seperti yang diketahui, syarat untuk ikut ujian negara mereka terlebih dahulu harus lolos dari ujian dua bahasa terlebih dahulu. Dua pemuda inilah yang akhirnya menjadi dua orang tokoh penting berdirinya Kampung Inggris ini. Kedua tokoh ini bernama Umar Abdullah dan Sukardiono. Umar Abdullah adalah asli orang Purwoasri, Kediri. Sedangkan Sukardiono asli orang Kertosono, Nganjuk. Dimana kedua orang ini akhirnya diberi pelajaran langsung oleh Bapak Kalend Osen setelah sebelumnya Bapak Kalend Osen mendapat mandat dari Alm gurunya Kyai Ahmad Yazid.
Dari perjuangan Bapak Kalend Osen sang Pendiri BEC, salah satu english camp dikampung inggris pare pertama di Jatim. Kalend Osen sendiri berkewarganegaraan Indonesia yang berasal dari Kalimantan Timur, Tokoh  Guru sederhana yang telah menjadikan (menghasilkan) ratusan ribu (agak lebaysi tapi emang bener ko hhe) murid yang kini tersebar di seluruh Indonesia, bahkan mancan negara dibelahan Dunia lainnya (yang ngerti jangan ketawa Haha), yang hingga saat ini masih terus berdatangan. Hal ini bukanlah tidak mungkin, sosok Kalend Osen, pribadi yang disiplin dan sederhana, selalu memberikan motivasi dan pengajaran terbaik kepada semua murid-muridnya, baik yang kini masih aktif ataupun mereka-meraka para alumni yang telah menjadi pendiri dan tutor-tutor kursusan di Kampung Inggris. Saling bahu membahu, berkomunikasi, dan katanya  orang tua dulu yang berada disana ada istilah “getok tular ilmu”, adalah dasar-dasar asal mulanya terbentuknya Kampung Kursus Pare, berawal dari satu kursus dan menjamur menjadi ratusan lembaga.
Hingga jika terus di telusuri lagi, ternyata Pare sudah terkenal di seluruh dunia karena di sinilah antropolog kaliber dunia, Clifford Geertz – yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral – melakukan penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul The Religion of Java. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama “Mojokuto”. Di Pare, antropolog ini sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan Kyai Yazid ibnu Thohir yang merupakan perintis adanya Kampung Inggris, yang juga merupakan salah satu narasumber yang membantu antropolog tersebut dalam menyelesaikan bukunya. (id.wikipedia.org)
Seperti yang telah diberitakan oleh slah satu media televisi nasional akhir-akhir ini, yaitu Liputan6 SCTV, tentang Sosok Kalend Osen dalam “Sejarah Asal Mula Kampung Inggris Pare Kediri”,
Budaya
Kampung Inggris Pare termasuk kota jadoel alias lama.  Yang terbukti dari keberadaan dua candi tidak jauh dari pusat kota, yakni Candi Surawana dan Candi Tegowangi, serta adanya patung “Budo” yang berada tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir beberapa juta tahun lalu. Dahulu di Pare terdapat jalur kereta api dari Kediri ke Jombang, tetapi sekarang hanya tersisa relnya saja dan Stasiun Pare. Sedangkan Stasiun Pare mempunyai jalur cabang menuju Stasiun Papar. Namun sampai sekarang tidak diketahui lagi dengan pasti kapan kota Pare berdiri dan siapa pendirinya. hhe maap
Lokasi
Pare terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri – Malang dan jalur Jombang – Kediri serta Jombang -Blitar. Bagi kamu yang ingin menuju kampung inggris namun bingung tidak tahu rutenya, berikut ini akan kami sajikan Rute Mudah Menuju Kampung Inggris. Untuk Menuju Kampung Inggris Pare dari wilayah manapun, bagi kamu yang menggunakan Transportasi Darat (Bus & Kereta Api), kamu bisa menuju dua titik tempat ini sebagai patokan yaitu Jombang dan Kediri. Sedangkan bagi kamu yang menuju Pare mengunakan Transportasi Udara (Pesawat Terbang) maka kamu bisa menuju bandara Juanda Surabaya terlebih dahulu. Nah, dari tiga tempat tersebut (Jombang, Kediri /Bandara Juanda) baru menuju Kampung Inggris Pare.
Kondisi Lingkungan
Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut (DPL) ini mempunyai udara yang tidak terlalu panas. Berbagai jenis jajanan dan makanan enak dan higienis dengan harga “kampung” dapat dijumpai dengan mudah di kota kecil ini. Berbagai infrastruktur dan fasilitas kehidupan kota juga dengan mudah dapat dijumpai seperti hotel, rumah sakit (yang besar HVA dan RSUD rumah bersalin yang lengkap pun juga ada), ATM bersama, warnet 24 jam ber-AC, masjid, dan lain sebagainya. Di sebelah timur kauman terdapat pengurus masjid dan keluarganya. Pusat-pusat kediaman Belanda dan priyayi lainnya terlihat di bagian pinggir sebelah barat. Kelompok perawat Belanda dan pegawai jawa, ahli farmasi, bidan dan lain-lain – yang kebanyakan beragama kristen – tinggal di sekitar rumah sakit HVA Tempat-tempat rekreasi pun telah ada semenjak tahun 1970-an meskipun sederhana, seperti Pemandian “Canda-Bhirawa” Corah dan alun-alun “Ringin Budo”serta sentra ikan hias di dsn Surowono Desa Canggu.
Ekonomi
Pare memiliki tanah yang subur bekas letusan Gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah bawang merah, biji mente danmelinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare antara lain adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di Pare sudah lama bermunculan industri menengah bertaraf internasional, seperti industri plywood dan pengembangan bibit-bibit pertanian. Pada tahun 1930, kota Pare telah mengalami banyak perubahan. Pasar ke arah selatan. Di sekitar pasar berkelompok yang kebanyakan merupakan permukiman pedagang dan ada beberapa yang asli dari luar Jawa.
Tempat wisata
Kecamatan Pare Kediri memiliki beberapa tempat wisata, diantranya:
·         Wisata Gunung Kelud
·         Monumen Simpang Lima Kediri
·         Air Terjun Dolo
·         Candi Surowono
·         Bendungan Gerak Waru Turi
·         Gumul Paradise Island
·         Rafting di Kediri
·         Gereja Tua Pohsarang
·         Sumber Ubalan
Kesehatan
Kecamatan Pare memiliki beberapa sarana kesehatan, yaitu:
·         RSUD Kediri, di Pelem
·         RS HVA Tulungrejo, di Tulungrejo
·         RSIA Nur Aini, di Tulungrejo
·         Brata Medika, di Tulungrejo
·         Puskesmas Pare, di Bendo

Pare terutama Desa Pelem dan Tulungrejo juga dikenal mempunyai potensi pengembangan kursus Bahasa Inggris. Saat ini lebih banyak bermunculan berbagai jenis bimbingan belajar terutama kursus-kursus Bahasa Inggris. Lebih dari 150 buah lembaga bimbingan belajar menawarkan kursus Bahasa Inggris dengan program program D2, D1 atau short course berdurasi 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan, dan 6 bulan, Kampung Inggris sangat ramai terutama pada waktu liburan semester. Tidak hanya kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris juga tersedia lembaga kursus yang membuka program kursus bahasa Arab, Jepang, Mandarin, Korea, dan kursus bahasa Prancis. Dalam hal ini, kota Pare sebagai pusat belajar Bahasa Asing yang murah, efisien dan efektif sudah terkenal hingga keluar Pulau Jawa.
 
Top